Gelar ini sekaligus mengakhiri paceklik gelar merah putih selama tiga tahun di ajang DIO. Indonesia terakhir menjadi juara di DIO adalah tahun 2008, kala Vita Marissa/Liliyana Natsir dan Sony Dwi Kuncoro menjadi juara.
Di laga final, Simon berhasil menekan Du di sepanjang game pertama. Simon unggul jauh 20-13, sayang ia harus kehilangan lima angka sebelum akhirnya ia berhasil menutup game pertama dengan 21-18. Sedangkan di game kedua, Simon terbawa permainan atlet tunggal China tersebut dan menyerah 13-21. Di game ketiga, Simon sukses mendominasi dan memaksakan permainannya. Ia pun menutup game ketiga dengan 21-11.
Kemenangan Simon ini tentu sebuah titik cerah akan bulutangkis tanah air, dan menunjukkan bahwa Istora memang memiliki kekuatan magis tersendiri. Simon sekaligus melanjutkan trend kemenangan tunggal putra dan gengsi tunggal putra tanah air, dalam beberapa tahun terakhir tunggal putra China dan Malaysia kerap mendominasi perolehan gelar, tetapi dengan keluarnya Simon sebagai juara, tentu menunjukkan bahwa merah putih masih memiliki kekuatan di sektor ganda putra khususnya dan bulutangkis umumnya. Selamat Simon Santoso!
Source : Djarum Badminton
Information Search Term : Juara Tunggal Putera, Simon Santoso Juara, Simon Santoso, Du Pengyu
0 comments:
Post a Comment