Laga perempat final yang dihelat di Istora Senayan, Jumat (15/6) petang ini berlangsung sengit. Kejar-kejaran angka terjadi disusul jatuh bangunnya Du Pengyu mengejar umpan bola yang diberikan Sony.
Pada set pertama, rally-rally panjang Pengyu berikan kepada Sony. Aksi Sony ternyata telah Pengyu perhatikan dari rekaman pertandingan. “Sony memiliki gerak yang sangat cepat, jadi pukulan saya harus bervariasi," kata Pengyu.
Sony pun kehabisan tenaga meladeni Pengyu yang dari awal telah mengontrol permainannya. “Pengyu bisa mengontrol permainan saya. Dia bermain bagus. Tenaga saya habis dan akhirnya di set pertama saya kalah. Saya frustasi dan merasa down di lapangan,” ujar Sony seusai laga.
Di set kedua, Sony telah lebih baik dan sempat mengejar ketertinggalannya. Ia unggul 10-8, namun hal itu tidak bertahan lama. Lagi-lagi tenaga Sony harus dikuras habis oleh Pengyu. “Karena lelah, saya ingin cepat-cepat mengakhiri permainan jadi banyak melakukan smash. Namun saya malah banyak melakukan kesalahan sendiri dengan mengenai net,” sesal Sony.
Di akhir pertandingan, ia hanya bisa menambah lima angka dan harus menutup permainannya dengan Peng Yu 21-15. “Saya puas dalam permainan kali ini. Karena saya tahu bahwa kemampuan saya hanya sampai disini. Ini waktunya saya evaluasi untuk lebih bekerja keras dan meningkatkan latihan,”jelasnya.
Mengenai kekalahannya, ia memang kecewa apalagi mengingat bahwa masyarakat Indonesia banyak yang mengharapkannya. “Tidak ada yang mau kalah tapi saya tahu sampai disini kemampuan saya. Saya telah melakukan yang terbaik,” kata Sony yang tampak lelah saat wawancara ini dilakukan.
Di Singapura, Sony akan bermain lagi. Dengan kekalahannya, ia memiliki banyak waktu untuk beristirahat. Jika ia lolos di babak pertama, ia akan bertemu lagi dengan Du Penyu di Singapura nanti. “Pulang dan bermain lagi dengan anak juga akan meningkat lagi tenaga saya. Saya optimis bisa mengalahkannya (Du Pengyu),” pungkasnya.
Source : Djarum Badminton
0 comments:
Post a Comment